Jangan Biarkan Bullying Menjadi Kebiasaan

Apakah di NIBS ada tindakan perundungan (bullying)?
Potensi selalu ada, karena banyak faktor. Sejauh ini, jika dikategorikan bully yang terjadi di NIBS masih rendah, meskipun itu tetap tidak baik

Faktor apa yang biasanya menjadi pemicu bully di NIBS

Banyak faktor, diantaranya perubahan behavior atau kebiasaan, pertemanan, ditambah dengan lingkungan yang baru bagi thalibah. Masa adaptasi penyesuaian kegiatan, kebiasaan yang tiap thalibah berbedabeda waktu penyesuaiannya. Kebiasaan di rumah, terbiasa dilayani oleh orang tua, sekarang di ma’had dituntut untuk bisa mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain

Bagaimana NIBS menyikapi bully ?

Selain lingkungan baru, yang cukup mempengaruhi kebiasaan tadi, ditambah dengan faktor pertemanan yang cukup besar andilnya dalam kehidupan thalibah di ma’had. Mencari teman yang satu frekuensi satu minat, cukup memerlukan waktu dan terkadang melibatkan perasaan yang mendalam. Sehingga timbullah perasaan ditinggalkan, diacuhkan dan lainnya. Dan ini biasanya thalibah mengkategorikannya sebagai bully

  • NIBS memiliki unit Bimbingan Konseling (BK), baik di sekolah maupun di asrama. Program BK cukup banyak dalam mengedukasi thalibah terkait Bully. BK juga mempunyai jadwal-jadwal untuk konseling bagi thalibah. Jadwal visit kamar yang menjadi salah satu program BK asrama
  • Disekolah adanya bimbingan klasikal, yaitu kegiatan BK mempunyai jam khusus untuk masuk kelas dan memberikan edukasi terkait hal-hal yang sedang terjadi di lingkungan Mahad. Diberikan juga edukasi terkait life skill. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai langkah awal bagi mahad dalam mencegah terjadi nya Bully

Jika sudah terjadi bully, maka mahad akan melakukan beberapa tahapan dalam menyikapinya

  • 1. Observasi

Pada saat bully sudah terjadi, maka Wali kelas akan bekerjasama dengan pihak asrama untuk ikut melakukan observasi mulai dari circle pertemanan, sampai dengan kebiasaan-kebiasaan thalibah

  • 2. Konseling

Kemudian dilakukan konseling, baik oleh pihak BK sekolah maupuan BK asrama. Baik korban maupun pelaku akan dijadwalkan untuk melakukan konseling. Circle pertemanan dan juga saksi-saksi akan turut mendapatkan jadwal konseling. Hal ini bertujuan untuk mencari sumber masalah

Didalam konseling pelaku maupun korban, diajak bicara dan dicari solusi bersama, tidak hanya diperintah untuk tidak mengulangi lagi, namun dicarikan jalan keluar sesuai dengan keinginan thalibah. Dan juga diberikan edukasi lebih dalam terkait bully

  • 3.Problem Solving

Pelaku dan korban akan diberikan penguatan dan juga arahan oleh BK. Akan dilakukan pemantuan dalam kurun waktu tertentu. Selain itu akan diberikan penguatan diniyah, meningkatkan keimanan thalibah agar dapat memperbaiki perilaku buruknya

  • 4. Punishment Kedisiplinan

Diberikan punishment kedisiplinan bagi pelaku bully berupa jurnal refleksi, yaitu jurnal yang isinya kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keimanannya dan harus dilakukan oleh thalibah secara berkala. Dan jurnal ini akan dikontrol oleh BK. BK akan lebih fokus kepada pelaku & korban bully

 

NOTE :

Jika tahapan di atas tidak berpengaruh, dan pelaku masih melakukannya, maka langkah selanjutnya orangtua akan dipanggil untuk berkolaborasi dengan ma’had dalam mencarikan solusi terbaik. Namun, sejauh ini, masalah yang ada dapat diselesaikan di ma’ had, dan orangtua hanya diberikan laporan perkembangannya saja

Facebook
Twitter
WhatsApp